SANG PEMBLAJAR TERASINGKAN
Sanggar Seni “ Pangudi Laras” merupakan
sanggar seni yang berbeda dengan sanggar seni pada umumnya. Di sanggar
seni ini setiap calon pemeran utama harus mampu memberikan tema cerita
yang akan dibawakan dalam sebuah pementasan dan mampu mempertahankan ide
tersebut sebagai salah satu syarat untuk menjadi pemeran utama. Seperti
biasa sebulan sebelum ditentukan siapa yang akan menjadi pemeran utama
setiap santri / siswa dari sanggar tersebut untuk memberikan ide cerita
yang akan ditampilkan. Dalam kesempatan kali ini terdapat dua ide cerita
yang sangat menarik yang disodorkan oleh dua karakter manusia yang
sangat menonjol perbedaannya. Mereka adalah Panji dan Laras. Panji
merupakan seorang lelaki yang berperawakan kurus, berpolapikir dewasa,
religius, berpandangan jauh ke depan, supel, gaya tutur bahasa yang
teratur daan pelan, bersikap dingin terhadap hal-hal yang kurang
penting, kritis, bertanggungjawab dan meski tidak terlalu pandai
berakting tetapi dia memliki keinginan belajar yang kuat. Namun dia juga
memiliki beberapa kelemahan seperti kurang percaya diri, gagap bicara
di depan,cuek terhadap penampilan dan tak pernah tepat waktu. Sedang
Laras adalah wanita ambisius yang cukup disegani diantara wanita-wanita
lainnya, selain anak orang kaya dia juga cerdas dan kemampuan aktingnya
tak diragukan lagi. Akan tetapi bukan berarti dia manusia sempurna yang
tak memiliki kelemahan. Walau dia wanita perkasa yang bisa tonjok sana
tonjok sini dia adalah wanita yang cengang, mudah mengeluh, egois,
arogan, pandai bersilat lidah, keras kepala dan kurang bersahabat dengan
teman-teman sanggar lainnya.
Sanggar seni ini adalah perpaduan seni
tradisional dan seni modern yang menghargai setiap ide cerita yang ada,
makanya jangan aneh jika ceritanya bukan hanya cerita-cerita rakyat
seperti sanggar-sanggar yang lain. Calon cerita kali ini yang berhasil
memikat para pelatih yaitu cerita yang disodorkan oleh Panji dengan
judul “ Panji Bukan Anak Berandalan “ dan ide Laras dengan judul “Laras
Wanita Hebat”. Meski judulnya tidak terlalu berkesan akan tetapi jalan
cerita yang disampaikan keduanya sangat menarik untuk disaksikan. Panji
Bukan Anak Berandalan mengisahkan tentang seorang lelaki yang selama ini
dianggap sebagai seorang berandalan, seorang sampah masyarakat, lelaki
yang tak berguna akan tetapi ketika desa tempat tinggal orang-orang yang
mengolok-olok Panji terkena musibah besar hinggga tak ada seorangpun
yang mampu menyelamatkan, Panji datang sebagai dewa penyelamat dan
membuktikan bahwa dia bukan seorang berandalan. Laras Wanita Hebat juga
mengisahkan tentang perjuangan seorang wanita yang hidup dalam hinaan
masyarakat sekitar dan harus menghidupi anak semata wayangnya akibat
dari perbuatan lelaki bejat yang tidak bertanggungjawab. Kemudian
ternyata Laras berhasil menciptakan sebuah industri yang justru menjadi
mata pencaharian masyarakat.
Setelah melalui berbagai pertimbangan dan
argumentasi Laras yang lebih kuat maka Laraslah yang terpilih menjadi
pemeran utama. Sebagai wanita ambisius dia sangat senang sekali karena
terpilih sebagai pemeran utama. Panji sebagai rival yang baik dan sesuai
pribadinya yang supel dengan rela hati ia memberikan ucapan selamat
kepada Laras sebagai pemeran utama. Sebagai penggagas cerita secara
otomatis Laras akan memilih siapa saja yang akan ikut berperan
bersamanya. Setelah berkonsultasi dengan pihak pelatih akhirnya Laras
menentukan para pemerannya. Dari sekian pemeran Panji dipilih menjadi
salah satu pemeran Protagonis, pembantu pemeran utama.
Cerita di atas adalah cerita yang
belum selesai karena Ku sadari bahwa kelemahan saya adalah membuat
keputsan final atau menuntaskan sebuah pekerjaan ( dalam berbagai bidang
) dengan baik, oleh karena itu saya sangat membutuhkan orang yang bisa
mensupport dan menyelesaikan ide-ide saya. Besar harapan saya anda
sepemikiran dengan saya dan mampu menuntaskan ide-ide saya.
Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih…..